Solo, 8 Oktober 2014
Pertemuan di paroki Mojosongo dan dihadiri oleh Rm. Y. Sudarmadi, Pr dan Rm. J.C. Heru Purnomo, Pr serta peserta undangan dari 4 Kevikepan; DIY, Kedu, Solo dan Semarang.
Fokus diskusi mendukung doa para Imam Diosesan dan dana pendidikan calon Imam Diosesan ada pada pundak umat Keuskupan yang bersangkutan. Hasil pertemuan Mojosongo ini merumuskan adanya Paseduluran Umat Peduli Imam Praja (PUPIP).
Selanjutnya untuk lebih mempererat dalam persaudaraan dan mitra sejajar dengan Imam Praja kata 'peduli' diganti dengan 'pamitran', akhirnya menjadi Paseduluran Umat Pamitran Imam Praja.
27 Mei 2015
Rm. B. Saryanto, Pr, Vikaris Episkopalis DIY mengesahkan surat keputusan berdasarkan nomor Kep/01/PUPIP/V2015 tentang Pembentukan PUPIP Unit Kevikepan DIY.
Dua arah yang dikerjakan:
- Mengembangkan paseduluran di antara kaum awam, dan imam Praja dengan awam yang tergabung dalam PUPIP.
- Menumbuhkan cinta yang bermitra dengan imam Praja, Keuskupan Agung Semarang, seminari (TOR Sanjaya Jangli Semarang dan St. Paulus Kentungan Yogyakarta), calon imam Praja, serta peduli terhadap orang tua calon dan imam Praja.
Pamitran Imam Praja ditujukan kepada :
- Para imam Praja yang masih aktif berkarya di lingkup Keuskupan Agung semarang (KAS) atau sedang menjalani perutusan di luar KAS.
- Para imam Praja yang berada dalam batas kemampuan misalnya karena sakit, sepuh, yang tidak dapat lagi mengurus dirinya. Pamitran terhadap para imam Praja dapat terwujud misalnya dengan dukungan doa dan persaudaraan, dana bagi calon imam Praja, dan Romo sepuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar